Nama
Nama "Yesus" adalah
alihaksara dari
bahasa Latin Iesus, yang berasal dari
bahasa Yunani Ἰησοῦς (
Iēsoûs), yang pada gilirannya juga merupakan
Helenisasi dari
bahasa Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (
Yĕhōšuă‘,
Yosua) atau
bahasa Aram יֵשׁוּעַ (
Yēšûă‘), yang berarti "
Yahweh menyelamatkan".
[1][2][3] Teks Yunani tidak membedakan antara Yesus dan
Yosua, keduanya ditulis sebagai Ἰησοῦς. Alkitab
Vulgata Latin kemungkinan adalah yang pertama yang membedakan keduanya, menuliskan Yesus sebagai
Iesus dan Yosua sebagai
Iosias.
Dalam
Perjanjian Baru, di
Lukas 1:
31 seorang malaikat memberitahu Maria untuk menamakan anaknya Yesus, dan dalam
Matius 1:
21
malaikat memberitahu Yusuf untuk menamakan anaknya Yesus. Dalam teologi
Kristen, Pernyataan dalam Matius 1:21 "engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka"
mengasosiasikan atribut keselamatan dengan nama Yesus.
"
Kristus" adalah gelar yang berasal dari
bahasa Yunani Χριστός (
Christós), yang berasal dari
bahasa Ibrani מָשִׁיחַ ("
Mesias", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").
[4][5]
Riwayat singkat
Menurut catatan tertulis, Yesus Kristus lahir pada zaman
Augustus, Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 27 SM sampai dengan 14 M, di
Betlehem, provinsi
Yudea.
Tidak banyak catatan di masa kecilnya, selain satu peristiwa pada usia
12 tahun. Informasi paling banyak adalah tentang tiga tahun terakhir
hidupnya, khususnya pada minggu terakhir, dimana kematian dan
kebangkitan-Nya dari kubur menjadi pusat perhatian dari keempat
Injil di
Alkitab serta tulisan-tulisan
Paulus dan murid-muridnya yang lain. Yesus dihukum mati di
Yerusalem oleh gubernur
Kerajaan Romawi,
Pontius Pilatus, pada zaman Kaisar
Tiberius (memerintah dari tahun
14 sampai dengan
37
M), meskipun tidak ditemukan kesalahan. Hukuman mati dengan penyaliban
dijatuhkan karena tekanan massa yang gelap mata. Yesus wafat di atas
kayu salib dan kemudian dimakamkan. Murid-muridNya percaya bahwa Yesus
bangkit
kembali dari alam maut pada hari ketiga dan menampakkan diri kepada
mereka selama 40 hari, sebelum kemudian naik ke langit dan menghilang
dari pandangan. Peristiwa kebangkitan dari kematian (
Paskah bagi orang
Kristen) inilah yang dianggap menjadi dasar berdirinya agama Kristen.